Hari yang melelahkan. Hari keempat gw melakukan banyak hal dari kegiatan rutin di Armagh sampe beberapa kegiatan tambahan. Siang harinya, gw janjian ma Ka Beky n Ka Andi (Alumni UIN yang sedang kuliah di Victoria University) di Melbourne University. Sendirian jalan ke sana, was-was n deg-degan juga. Takut nyasar, soalnya bukan negeri sendiri.
Finally, i mate with them. Ketemuan di KFC pas perempatan Gratten Rd, qta langsung jalan keliling kearah Vic Univ. Ka Andi harus ngembaliin buku di perpusnya. And the amazing thing is, Perpustakaannya gede banget n semuanya tersistem dengan sangat baik dan harus self service. Buku sangat lengkap dan bisa dipinjem di seantero kampus di Australia. Menurut Ka Andi, majunya pendidikan di Ausie ini karena fasilitas perpustakaan, buku dan jurnal yang ga pernah mati dan update terus.
Meluncur langsung ke daerah Footscray, gw jalan-jalan ke daerah yang semuanya diisi sama imigran dari Vietnam. Ke swalayan Little Saigon, kondisinya mirip dengan pasar tradisional yang ada di Jakarta, cuma rapih banget dan bersih. Semua produk asia ketemu disini. Gw ma Ka Beky beli duren, dan uniknya itu duren dah dibekuin dulu. Selesai disitu langsung tancap gas ke rumah mereka.
Malamnya kita banyak bediskusi tentang perkembangan terakhir tentang UIN dan bagaimana peluang untuk studi di luar, tentu sambil nonton film hasil downloadan salah satu mahasiswa Indonesia (Mas Rudi) yaitu Pirates and The Carribean 3. Tak lupa juga qta makan es krim dengan paduan durian. Hmmmm, yummy.....
Besoknya, hari jumat, karena tidur telat, semua isi rumah bangun kesiangan. Selesai breakfast, langsung meluncur ke tempat Ka Emi dan Ka Ori naek trem. Qta mo minjem mobil karena harus ke tempat Pak Djohan Effendi di daerah Geelong. Berangkat kesana berempat. Perjalanan ke Geelong ternyata cukup jauh, harus menempuh jarak sekitar 76 km, which is sekitar 1 jam. Perjalanan panjang ini cukup mengasyikan karena disamping kanan kiri jalan, pemandangannya itu bagus sekali. Farming everywhere, Tempat jualan mobil, dll.
Sampe di City, sempet nyasar-nyasar dulu kemudian akhirnya ketemu juga dirumahnya Pak Djohan. Disambut dengan hangat, obrolan pun mengalir dengan deras, banyak topik di bicarakan mulai dari gejala universalisasi IAIN yang berujung pada sekaratnya jurusan agama di UIN, kemudian topik politik yang hangat terjadi di Indonesia, kabar terbaru dari mahasiswa Indonesia di Ausie, dll. Sambil minum teh hangat, dan dodol duren, kemudian lanjut dengan makan siang bareng.
Selesai itu semua, kita pamit balik karena kebetulan Ka Andi ada meeting, i have to go back also to Armagh. sambil meluncur pulang, qta mampir dulu di pinggir laut disekitar Geelong wat ambil gambar, langsung tancap gas yang maksimalnya 100 km/h menuju ke Melbourne. Tiba di Melbourne, langsung ambil tiket kereta dan meluncur ke Flinders station, pas mao keluar ada masalah sedikit karena seharusnya di validasi dulu, tapi untungnya ada petugas yang bantuin.
Sampe Armagh sekitar jam 5an, langsung nimbrung bantuin persiapan dinner wat malemnya. Many new comers around me. We start dinner together, than Roshane gave us a piece of puzzle that make us know which group are we. Finally, gw ternyata satu grup dengan Chris, Fetu, Aashi, Diana, William Nguyen, dan satu cewe dari Solomon Island (sorry, lupa namanya) dan dinamain Wombats (salah satu binatang asli Australia). Malam dimulai dengan buat semacam hasta karya yang menggambarkan grup. Then, semua kumpul di family room, masing-masing grup presentasi dan ditutup dengan bercengkrama bersama.
Hari sabtu tanggal 30 Juni 2007, dimulai dengan breakfast kemudian dibuka dengan sesi pertama, yaitu sharing James McIvor tentang bagaimana menentukan identity. Kemudian dilanjutin dengan sharing dan tea break. Setelah itu masuk ke sesi kedua yaitu tentang dreaming factors. We observe our dream, discuss in pair with friend next to me.
After that, we had a lunch. Setelah makan siang kita melakukan sport activity, semua maen any kind of sports. Gw maen badminton ma Rob, John and Aashi. Setelah itu, qta lanjut ke sesi berikutnya yaitu tentang Where i caming from?. Sesi ini lebih menggambarkan tentang identitas kultural masing-masing peserta sambil menunjukkan simbol atau barang yang bisa menunjukkan itu. Gw pilih peci (songkok) sebagai simbol Indonesia.
Shalat Ashar, terus lanjut siap-siap meluncur wat makan malem di kota. Bareng-bareng kita naek mobil ke restoran Vietnam, tapi ya gitu deh, gw ga bisa pilih makanan karena semuanya gak halal dan penampilannya sama sekali ga menggoda selera makan. Dengan menu seadanya, ya hantam sajalah. Then, we went back to Armagh, dan melanjutkan sesi malam untuk music session. Cukup menarik dan memuaskan untuk sesi ini. Masing-masing negara tampil dengan lagunya n Indonesia menampilkan cublak-cublak suwent, hehehehe.
The night is getting late, i have to go back to my room. See u tomorrow..