Logika Hidupku
Karena yang kuasa itu yang berkehendak, lantas ga ada lagi yang bisa kutolak. Bahkan untuk diriku sendiri, ku tidak bisa menolak. Sekedar berkelit sedikitpun tidak bisa.
Dasar, karena yang Kuasa juga yang berkehendak, sulit juga mengiyakan apa yang terjadi di depan mata. Merasionalisasikannya, bukan hanya mengiyakan dengan akal sehat. Terkadang analogi bahwa makhluk seperti manusia hanya hamba yang seperti miniatur catur yang dengan seenaknya menghacurkan pertahanan pion serta menumbangkan sang raja membuat aku muak. Muak dengan hidup yang penuh dengan logika terbalik yang tidak cepat aku mengerti.